Sunday, November 13, 2016

Hari Minggu Random

Minggu pagi yang sedikit basah tanggal 13 November 2016

Jangan sampai hari Minggu ku tersia-siakan, mari berencana keluar kota..... Pantai!!!
Seperti biasanya my partner selalu harus update report, tidak memandang hari libur atau jam kerja sekalipun.
Yes, melihat beberapa teman sudah upload foto tentang berenang di laut, memberikan inspirasi yang solid untuk jalan ke pesisir pantai.

Hanya berkendara sekitar 2 jam, kami pilih jalan menuju Batemans Bay.
  
 
 Berbekal kue pastel yang baru diambil dari kulkas, kami panaskan di dash board mobil biar hangat pada saatnya dimakan.

Melalui kota Braidwood, kami bermaksud mampir di toko roti yang cukup tua. Seperti waktu dulu di tahun 70an, kalo kita mau ke Puncak, pasti mampir dulu di toko roti Bogor Permai atau Tan Ek Tjoan, di kota Bogor.

 E
 
 

Tiba di kota Batemans Bay, pemandangan laut cantik terpampang di depan mata. Sambil berkeliling mengitari kota, kami menjajagi pantai yang nyaman untuk berenang. Sampai tibalah kami di Surf Beach.


 Ternyata walau matahari bersinar terang, tidak menjanjikan air laut juga hangat. Perlu mengatur persepsi dahulu, sampai saya bisa benar-benar membenamkan seluruh badan ke dalam laut.

Bahagia yang tak terhingga selalu dirasakan apabila bisa berenang di laut dan mengikuti arus ombak yang pecah. Body surf, salah satu hobby yang mengasyikkan. Entah mengapa kebebasan berenang di laut selalu memberikan rasa nostalgia seperti dekat dengan papa. Yaa... karena papa juga pencinta laut, masih ingat hobby papa yang suka menjala ikan di laut. Kita anak-anaknya selalu diajak berada di dekatnya.

Setelah puas berenang, sementara my partner terus meng update report, kami berkeliling kota yang cantik ini. Sehingga sampailah di sebuah cafe dibalik dermaga tempat di tambatnya kapal-kapal.

 
 
 

Makanannya recommended, sayang yang saya ambil fotonya hanya menu desert, padahal menu Marlin Steak yang kami pesan sangat istimewa, menu fish of the day. Menurut ownernya, kakaknya baru menangkap ikan tersebut. 

Istimewa sekali perjalanan random kami untuk keluar dari kerutinan kota Canberra. Semoga selalu diberikan kesempatan untuk explore dunia mensyukuri nikmat Allah.

By: tanitam@161114


Wednesday, August 24, 2016

Hari ini bermakna

     Memasuki hari ketiga bulan Ramadhan 2016. Niat untuk lebih berkualitas secara ibadah dan ketaqwaan dibenamkan. Keputusan untuk explore Sydney menjadi pro kontra batin, selain berdiam untuk merenung. 

 

Akhirnya disinilah kepasrahan kepada tuntunan Allah kami serahkan.

 
Menuju ke Museum of Contemporary Art Australia!
Eksibision yang digelar selalu berganti topik. 
Hari ini Telling Tales : Excursions in Narrative Form.
Berisikan narasi-narasi dari belahan internasional beberapa pengembara yang melakukan hijrah dan juga sebagai pengungsi.

 
Ketika mata hati terbuka, inilah pelajaran hidup untuk dimaknai. Semakin bersyukur kepada Allah SWT, ketika saya tenggelam dalam cerita sang penutur yang berbeda, dengan pengalaman hidupnya masing-masing.

Di salah satu sudut menceritakan bagaimana si pengembara mengelilingi separuh dunia demi menjangkau kehidupan yang lebih baik. Bandingkan dengan sebagian kita yang bisa menjelajah dunia dengan bersenang-senang dan memilih hotel tempat kita menginap.

 

Ada yang dari Palestina, Pakistan, Afghanistan, Somalia dan Rusia.
Cerita tentang perjuangan hidup yang sangat beragam dengan segala ancamannya pula.

Di salah satu sudut lainnya, penuturan dalam bentuk komik, seorang lelaki tumbuh dengan polemik hidupnya, karena dibesarkan oleh bapak yang pemarah dan ancaman fisik yang selalu dia terima setiap hari.

 

Tak terasa waktu 2 jam saya habiskan di dalam gedung museum ini. Banyak pelajaran hidup untuk meningkatkan keimanan serta ketaqwaan kepada Allah sang maha pencipta. Bersyukur atas anugerah yang telah kita terima.

By: tanitam@160802

Monday, August 8, 2016

Selendang Jingga

Selendang jingga terbentang di cakrawala
Hadirkan temaram siluet hari
Jejak kaki di pasir tersapu ombak 
Esok... hari ini akan jadi kemarin
Satu dua tiga... dan hitungan berlanjut
Pertanda bilangan umur semakin berkurang
Penting menjadi tidak penting
Sebaliknya tidak penting menjadi penting
Dua warna semakin nyata
Membaurkan sejuta pesona yang hadir sebelumnya
Ketika petunjuk semakin nyata
Mengapa jadi ragu
Ini tentang keputusan
Ini tentang tekad
Ini tentang memilih
dan... Ini tentang tujuan
tanitam@160808

Sunday, July 17, 2016

Menyamakan Frekuensi

Ada kala kita dalam situasi kebaikan yang tinggi dan ingin mengajak dunia menuju kebaikan bersama, tapi semua orang di sekitar kita tidak dalam frekuensi yang sama. Apakah kamu harus frustasi dengan keadaan demikian? Santai dan tetap berusaha ya people 😉. Jangan sampai kita malahan masuk ke dalam situasi keburukan yang lebih parah karena ulah yang tidak baik.
Diskusi akan berhasil apabila dalam pembicaraan lebih dahulu asumsi yang dipakai disamakan dasarnya, jika terjadi perdebatan yang tidak berujung sebaiknya ditinggalkan.

Semoga kebaikan diberikan bagi kita semua umat manusia seluruh jagat raya.

By tanitam@160718



Friday, June 17, 2016

Kembara


Lampaui episode hidup
Kelana ruang dan waktu
Sejauh mana pergimu
Kembali ke jiwa dalam diri

Terang gelap sepanjang jalan 
Terasa berliku karena tidak berkompas
Jalan lurus yang ku pilih
Kutuju titik cahaya menjanjikan

Hauskah diriku?
Ilmu terus kucari
Lelahkah diriku?
Iman yang membantuku kuat

Belahan dunia manapun
Ladang pengasahan kalbu
Petik semua bunga tercantik
Menjadi pengharum hidupmu kelak

By : tanitam@160617

Saturday, June 4, 2016

Karpet

Tinggal di negara tropis seperti Indonesia khususnya kota Jakarta pilihan untuk memiliki karpet bukan impian utama. Kecuali kalau rumah kamu full AC dan tidak terletak dekat dengan jalan raya yang berdebu. Atau ... karpet menjadi perlu untuk digunakan pada acara khusus seperti pengajian atau acara lesehan lainnya (bisa tergantikan oleh tikar ;) )

Berangkat dan tinggal 3 tahun ke negara gudangnya karpet, niat utama yang ditanamkan adalah, jangan sampai beli karpet, karena tidak akan banyak manfaatnya kalo dibawa pulang.

Nampaknya benar juga teori 'Law of Attraction'. Walau kamu mengatakan tidak, namun sebenarnya ada daya tarik untuk memikirkannya. Karpet ooh karpet, di negara Bulan Sabit Bintang atau negara Turki ini begiiiiituuuu indahnya, corak, warna dan kehalusannya..... bikin hati kepincut.
Satu helai, dua helai, tiga helai..... dan akhirnya ber-helai-helai yang kita bawa pulang 3 tahun kemudian.
Dengan seiringnya waktu, pengetahuan tentang kualitas dan asal daerah karpet bertambah.



Mungkin sama sensasinya seperti kamu belajar tentang Batik. Akhirnya pengetahuan kualitas, kehalusan dan kerumitan pembuatan, akan menjelaskan mengapa satu helai mahal harganya.


Demikian pula dengan carpet hand made atau machine made, kamu akan bisa membedakannya setelah benar-benar  mendalaminya.


By : tanitam@160309

Party is over

     Tiba kembali di Canberra sepulang dari Jakarta di awal Juni 2016, ada kesan bahwa 'Pesta sudah Usai'.
Mengapa demikian? ... karena kudapati pohon di sepanjang jalan dekat rumah sudah mulai gundul.





     Sepanjang tahun, ada 4 musim di Canberra. Boleh dibilang setiap musim mempunyai keunikan masing-masing. 
Buat saya Autumn adalah musim yang paling meriah seperti sebuah perayaan pesta besar dan membuat saya baper.
Dimulai dari pertengahan April, dedaunan mula berubah sarna. 
Tidak cantik....... namun cantiiiiik sekali. 






Ketika tiada kata yang dapat mewakili ungkapan perasaan, semoga foto-foto di atas bisa membantu mengekspresikannya.

*Baper = Bawa Perasaan
Foto-foto di atas adalah hasil bidikan pribadi penuh perasaan cinta yang berbunga-bunga 

By : tanitam@160604


Tuesday, May 3, 2016

Jalan Pagi dan Kayu Putih

Canberra dan Alam Sutera, tempat buat olah raga.


Rute jalan dan lari pagi di sekitar rumah adalah rute yang paling mudah buat saya, cepat, dekat dan memenuhi persyaratan keselamatan. Selain melewati perumahan rute ini juga melewati mall dan lingkungan sekolah yang sangat luas di lingkungan kami.
Jalur pejalan kaki dan sepeda disediakan khusus, menunjang kenyamanan kita berolah raga.



Dalam kerutinan menelusuri rute, kadang hal-hal kecil dapat memicu ingatan yg sama utk 2 tempat berbeda. 
Ketika jalan di taman/hutan kecil di Canberra bisa serasa persis dengan jalan pagi di kerumunan anak sekolah di dekat rumah, yang mau masuk sekolah.
Sama-sama bau minyak Kayu Putih/Eucalyptus. 

Canberra

Bedanya adalah yang saya hirup di Canberra adalah langsung dari pohonnya. Dimana ada ratusan jenis pohon kayu putih atau istilah lokalnya Eucalyptus, yang tumbuh di daratan Australia. Di jalur rute jalan saya di Canberra teduh dengan jejeran pohon Eucalyptus, jadi aroma bau yang semerbak menyegarkan ini dapat langsung diidentifikasi. 



Alam Sutera

Yang saya hirup di kerumunan anak-anak sekolah adalah bau minyak olesan kayu putih. Bau khas anak-anak setelah mandi, dari kebiasaan sebagian besar orangtua mengolesi anak-anak mereka agar badan tetap hangat secara turun menurun. 

Sama-sama terasa segar, buat saya dalam sekejap memicu ingatan terhadap 2 tempat yang jaraknya terpisah jauh.



By : tanitam@160503

Sunday, May 1, 2016

No Gadget Today


Hidup dirantau, melewatkan waktu dengan gadget, menjelajah dunia maya seharian tidak mengganggu kehidupan sosial. Waktu balik ke tanah air, terbiasa ber-gadget ria, aku merasa sangat tidak sopan. Kurang ngobrol dengan keluarga, kurang ngobrol dengan orangtua, kurang ngobrol dengan supir ataupun anak-anak secara langsung.

Berniat mengurangi prosentase penggunaan gadget, aku membaca buku di kemacetan. Terasa benar lebih bisa fokus tanpa terganggu notification.
Ha ha ha..... hanya terasa ganjil, jempol jadi berasa kurang bergerak.



By : tanitam@160502

Wednesday, March 30, 2016

Lupa konsentrasi

     "Anda senang tinggal di Fiji?" tanya supir taksi dalam perjalanan pulang ke penginapan di Suva.
"Saya senang sekali, terutama karena keramahan penduduknya yang selalu tersenyum," jawab saya tulus.
"Anda juga memiliki senyum lebar yang cantik," sambungnya.
"Di Fiji semua senang karena hidup mudah dan santai."
Saya setuju dengan ucapannya, tercermin dari sikap yang ditunjukkan penduduknya.

     Lampu lalu lintas berganti warna, dari merah menjadi hijau, namun kendaraan di depan taksi kami tidak nampak akan bergerak. "Diiiin...diiin...diiin!" Klakson sang supir menyalak galak.... "Orang-orang baru belajar naik mobil, tidak tahu aturan!!" Oops kemana tadi sikap santai nan ramah :)

     Rupanya mobil di depan, pengemudinya seperti sedang bertelepon.
Lanjutlah celotehan supir taksi, mengatakan jaman sekarang sambil mengemudi orang melakukan hal berbahaya, seperti ber-sms dan bertelepon. Saya meng-iya-kan saja.

     "Anda ke sini untuk liburan?" tanyanya melanjutkan obrolan kami. "Ya... semacam itulah," jawab saya.
"Bagaimana tentang cyclone yang baru-baru ini menyerang Fiji, apakah parah?" tanya saya.
"Kira-kira 2,5 jam dari Suva, kota yang terkena dampak parah." 
"Kebetulan saya baru dari sana dan punya beberapa foto yang saya ambil."
"Sebentar saya cari di mobile phone saya," sambil si supir sibuk menunjukkan beberapa gambar dari kota yang terdampak parah dari telepon genggammya.

     Woooo.....sementara saya di kursi penumpang hanya bisa senewen, takut dia menabrak, karena sibuk kasih lihat foto-foto tsb. He he he..... Saya hanya bisa ngebathin, barusan dia yang bilang jangan mengemudi sambil ber-sms atau telepone, sedangkan dia dengan kedua tangannya sibuk mencari foto untuk saya..... @/;?!!&@)(/-;



By: tanitam@160331

Tuesday, March 29, 2016

Ke Suva Point

     Jalan kaki selama 2,5 jam menyusuri kota Suva, sungguh menantang.
Awalnya hanya ingin memenuhi target bergerak harian dalam rangka menurunkan berat badan.
Berangkat dari Wisma Indonesia Suva, menuju pusat kota, namun belok ke Nabua karena ingin melihat pantai.


     Ternyata setelah sampai Nabua, dengan hasil googling, belok lah saya ke tempat wisata Suva Point Beach.


     Hanya bisa bersyukur kepada Allah SWT, keindahan alam pantai yang tidak semua orang dapat capai dan nikmati.

     Semua warga yang saya temui semua menyapa dan tersenyum.
'Bula', sapaan khas lokal.

     Sementara saya sedang merenung perjalanan dengan situasi menyenangkan pagi ini, tidak terasa sudah pukul 12.10. Sekelompok pekerja mendekati tempat saya berteduh, rupanya mereka bersama-sama juga ingin berteduh. Persiapan makan siang, membuka kaleng bean dan tuna untuk diracik ke roti panjang.
Sambil menawarkan untuk makan siang bersama, kami ngobrol ringan.
Sungguh bersahaja hidup di Fiji ini.

     Tadi pun saya disuguhi senyum lebar oleh sekelompok remaja putri yang sedang menikmati sepoi angin pantai.

     Bis kota yang saya temui di jalan tadi unik sekali, ada yang tanpa jendela.
Rupanya tarif yang dikenakan berdasarkan jauh dekatnya rute, untuk kira-kira perjalanan dengan waktu tempuh 8 menit biaya sekitar 70 sen uang lokal.

     Namun karena saya sudah cukup jalan hari ini, saya memutuskan untuk naik taksi kembali ke Wisma. Biaya sekitar 10 $ Fiji ( 1$ = Rp 6400 ). 
Hhmmm... mahal juga ya..


By: tanitam@160330

Saturday, March 5, 2016

BERGERAK YUUK...


Selama bertempat tinggal di Canberra, adakah di antara kita yang belum pernah berjalan di alam terbuka seputaran kota ini? Bila demikian, dapat dikatakan anda membuang kesempatan yang sangat berharga, yang kadang jarang kita temui di tempat lain. Mengapa dikatakan demikian, karena fasilitas yang disediakan sangat ‘lux’, dalam artian semua aspek keamanan dan keselamatan berjalan sangat diutamakan, tidak ada lubang, pedagang kaki lima ataupun sepeda motor yang merebut jalan kita. Sementara berjalan adalah kegiatan olah raga yang paling sederhana yang dapat anda lakukan tanpa mengeluarkan biaya banyak. 






Manfaat yang dapat dirasakan langsung ketika bergerak di alam terbuka adalah, mengisi udara bersih ke dalam paru-paru, menguatkan jantung, melancarkan peredaran darah, menjaga berat badan dan postur tubuh, juga mengasah kepekaan panca indera kita.
-           *     Mata melihat pemandangan luas tak berbatas, hijau, biru dan warna-warni lainnya.
-       *     Hidung menghirup dan mengidentifikasi aroma yang beragam, wangi pepohonan (pinus, eucalyptus, cinnamon dan bau rumput yang baru dipotong). Wewangian asli, gratis tidak dalam kemasan.
-        *     Telinga mendengarkan berbagai kicauan burung maupun desiran angin mengusik daun-daun.
-     *     Kulit menyerap vitamin D yang sangat dibutuhkan bagi kekuatan tulang kita, mencegah osteophorosis




  Kadang kita malas bergerak sama sekali, sementara kita tahu bahwa bergerak bisa dalam bentuk apapun. Mengerjakan pekerjaan rumah tangga, berkebun, naik atau turun tangga dan berjalan di mall, minimal dilakukan secara intens setiap hari.

   Ketika anda kecewa dengan diet menurunkan berat badan yang pernah berhasil namun dalam waktu singkat kembali lagi gemuk, sebetulnya ‘goal’ anda yang mungkin perlu diubah. Misalnya : goal nya adalah diet untuk menurunkan berat badan, maka pada saat anda sudah mencapai berat badan ideal, semua kegiatan menuju ke sana anda stop, sehingga dengan cepat berat badan anda ‘bounch back’, bahkan kadang lebih berat.


  Jadi cobalah dengan motto, tidak berdiet, saya bergerak atau berolah raga rutin untuk kesehatan saya sendiri. Bila ada efek berat badan jadi turun, itu adalah bonus. Karena untuk sebagian besar orang tidak mudah berpantang makanan. 

  Pada jaman yang serba digital, banyak sekali disediakan alat bantu untuk mengukur rutinitas anda bergerak. Contoh : alat yang menyerupai gelang, menghitung pencapaian minimal 10.000 langkah setiap hari. Bahkan ada alat yang menghitung macam aktivitas yang anda lakukan selain hanya diam dan duduk. Alat itu mencatat persentase aktivitas anda berjalan, berdiri maupun aktivitas olah raga lainnya.


Asalkan semua alat ini dapat membantu pencapaian hitungan minimal aktivitas anda, silahkan anda miliki. Tapi selama alat ini menjadi alasan untuk menunda bergerak karena belum punya, ini adalah masalah niat :). Sebenarnya hanya dengan bermodal alas kaki dan pakaian yang nyaman anda sudah dapat memulainya, SEKARANG!!





By: tanitam@150216



Pernah dimuat di News No. 15/2/2016 DWP KBRI Canberra