Wednesday, March 30, 2016

Lupa konsentrasi

     "Anda senang tinggal di Fiji?" tanya supir taksi dalam perjalanan pulang ke penginapan di Suva.
"Saya senang sekali, terutama karena keramahan penduduknya yang selalu tersenyum," jawab saya tulus.
"Anda juga memiliki senyum lebar yang cantik," sambungnya.
"Di Fiji semua senang karena hidup mudah dan santai."
Saya setuju dengan ucapannya, tercermin dari sikap yang ditunjukkan penduduknya.

     Lampu lalu lintas berganti warna, dari merah menjadi hijau, namun kendaraan di depan taksi kami tidak nampak akan bergerak. "Diiiin...diiin...diiin!" Klakson sang supir menyalak galak.... "Orang-orang baru belajar naik mobil, tidak tahu aturan!!" Oops kemana tadi sikap santai nan ramah :)

     Rupanya mobil di depan, pengemudinya seperti sedang bertelepon.
Lanjutlah celotehan supir taksi, mengatakan jaman sekarang sambil mengemudi orang melakukan hal berbahaya, seperti ber-sms dan bertelepon. Saya meng-iya-kan saja.

     "Anda ke sini untuk liburan?" tanyanya melanjutkan obrolan kami. "Ya... semacam itulah," jawab saya.
"Bagaimana tentang cyclone yang baru-baru ini menyerang Fiji, apakah parah?" tanya saya.
"Kira-kira 2,5 jam dari Suva, kota yang terkena dampak parah." 
"Kebetulan saya baru dari sana dan punya beberapa foto yang saya ambil."
"Sebentar saya cari di mobile phone saya," sambil si supir sibuk menunjukkan beberapa gambar dari kota yang terdampak parah dari telepon genggammya.

     Woooo.....sementara saya di kursi penumpang hanya bisa senewen, takut dia menabrak, karena sibuk kasih lihat foto-foto tsb. He he he..... Saya hanya bisa ngebathin, barusan dia yang bilang jangan mengemudi sambil ber-sms atau telepone, sedangkan dia dengan kedua tangannya sibuk mencari foto untuk saya..... @/;?!!&@)(/-;



By: tanitam@160331

Tuesday, March 29, 2016

Ke Suva Point

     Jalan kaki selama 2,5 jam menyusuri kota Suva, sungguh menantang.
Awalnya hanya ingin memenuhi target bergerak harian dalam rangka menurunkan berat badan.
Berangkat dari Wisma Indonesia Suva, menuju pusat kota, namun belok ke Nabua karena ingin melihat pantai.


     Ternyata setelah sampai Nabua, dengan hasil googling, belok lah saya ke tempat wisata Suva Point Beach.


     Hanya bisa bersyukur kepada Allah SWT, keindahan alam pantai yang tidak semua orang dapat capai dan nikmati.

     Semua warga yang saya temui semua menyapa dan tersenyum.
'Bula', sapaan khas lokal.

     Sementara saya sedang merenung perjalanan dengan situasi menyenangkan pagi ini, tidak terasa sudah pukul 12.10. Sekelompok pekerja mendekati tempat saya berteduh, rupanya mereka bersama-sama juga ingin berteduh. Persiapan makan siang, membuka kaleng bean dan tuna untuk diracik ke roti panjang.
Sambil menawarkan untuk makan siang bersama, kami ngobrol ringan.
Sungguh bersahaja hidup di Fiji ini.

     Tadi pun saya disuguhi senyum lebar oleh sekelompok remaja putri yang sedang menikmati sepoi angin pantai.

     Bis kota yang saya temui di jalan tadi unik sekali, ada yang tanpa jendela.
Rupanya tarif yang dikenakan berdasarkan jauh dekatnya rute, untuk kira-kira perjalanan dengan waktu tempuh 8 menit biaya sekitar 70 sen uang lokal.

     Namun karena saya sudah cukup jalan hari ini, saya memutuskan untuk naik taksi kembali ke Wisma. Biaya sekitar 10 $ Fiji ( 1$ = Rp 6400 ). 
Hhmmm... mahal juga ya..


By: tanitam@160330

Saturday, March 5, 2016

BERGERAK YUUK...


Selama bertempat tinggal di Canberra, adakah di antara kita yang belum pernah berjalan di alam terbuka seputaran kota ini? Bila demikian, dapat dikatakan anda membuang kesempatan yang sangat berharga, yang kadang jarang kita temui di tempat lain. Mengapa dikatakan demikian, karena fasilitas yang disediakan sangat ‘lux’, dalam artian semua aspek keamanan dan keselamatan berjalan sangat diutamakan, tidak ada lubang, pedagang kaki lima ataupun sepeda motor yang merebut jalan kita. Sementara berjalan adalah kegiatan olah raga yang paling sederhana yang dapat anda lakukan tanpa mengeluarkan biaya banyak. 






Manfaat yang dapat dirasakan langsung ketika bergerak di alam terbuka adalah, mengisi udara bersih ke dalam paru-paru, menguatkan jantung, melancarkan peredaran darah, menjaga berat badan dan postur tubuh, juga mengasah kepekaan panca indera kita.
-           *     Mata melihat pemandangan luas tak berbatas, hijau, biru dan warna-warni lainnya.
-       *     Hidung menghirup dan mengidentifikasi aroma yang beragam, wangi pepohonan (pinus, eucalyptus, cinnamon dan bau rumput yang baru dipotong). Wewangian asli, gratis tidak dalam kemasan.
-        *     Telinga mendengarkan berbagai kicauan burung maupun desiran angin mengusik daun-daun.
-     *     Kulit menyerap vitamin D yang sangat dibutuhkan bagi kekuatan tulang kita, mencegah osteophorosis




  Kadang kita malas bergerak sama sekali, sementara kita tahu bahwa bergerak bisa dalam bentuk apapun. Mengerjakan pekerjaan rumah tangga, berkebun, naik atau turun tangga dan berjalan di mall, minimal dilakukan secara intens setiap hari.

   Ketika anda kecewa dengan diet menurunkan berat badan yang pernah berhasil namun dalam waktu singkat kembali lagi gemuk, sebetulnya ‘goal’ anda yang mungkin perlu diubah. Misalnya : goal nya adalah diet untuk menurunkan berat badan, maka pada saat anda sudah mencapai berat badan ideal, semua kegiatan menuju ke sana anda stop, sehingga dengan cepat berat badan anda ‘bounch back’, bahkan kadang lebih berat.


  Jadi cobalah dengan motto, tidak berdiet, saya bergerak atau berolah raga rutin untuk kesehatan saya sendiri. Bila ada efek berat badan jadi turun, itu adalah bonus. Karena untuk sebagian besar orang tidak mudah berpantang makanan. 

  Pada jaman yang serba digital, banyak sekali disediakan alat bantu untuk mengukur rutinitas anda bergerak. Contoh : alat yang menyerupai gelang, menghitung pencapaian minimal 10.000 langkah setiap hari. Bahkan ada alat yang menghitung macam aktivitas yang anda lakukan selain hanya diam dan duduk. Alat itu mencatat persentase aktivitas anda berjalan, berdiri maupun aktivitas olah raga lainnya.


Asalkan semua alat ini dapat membantu pencapaian hitungan minimal aktivitas anda, silahkan anda miliki. Tapi selama alat ini menjadi alasan untuk menunda bergerak karena belum punya, ini adalah masalah niat :). Sebenarnya hanya dengan bermodal alas kaki dan pakaian yang nyaman anda sudah dapat memulainya, SEKARANG!!





By: tanitam@150216



Pernah dimuat di News No. 15/2/2016 DWP KBRI Canberra