Dalam menghabiskan putaran 5 km lari pagiku, semua orang terlihat tanpa baju ketika saya 'membaca' bahwa semua orang adalah mahluk Nya, baik orang yang sedang berjalan, naik mobil, naik motor atau yang sedang olah raga lainnya. Tidak ada dasar apapun buat saya untuk menilai mereka karena saya hanya melihat semuanya adalah mahluk Allah yang sama. Hanya Allah yang dapat menilai. Tapi ketika logikaku mengambil dominasi penglihatan, dalam sekejap mereka berubah menjadi si Tukang sapu, Pelajar, Tukang Ojek, Pengusaha, Ibu rumah tangga, si 'kaya' atau si 'miskin', si cantik, si pendek atau si tinggi. Apakah saya perlu melabelkan setiap orang, dan mengabaikan waktu yang lebih berguna untuk meningkatkan ketaqwaaan diri kepada yang Maha Kuasa?
Membaca tanpa harus memegang buku, membaca dari setiap kejadian, membaca untuk lebih mendekatkan dengan Nya. Membaca untuk meningkatkan ketaqwaan. Membaca untuk lebih pintar dalam merasa.
Inilah catatan hati untuk lebih memaknai perintah Iqro! Bacalah!
Inilah catatan hati untuk lebih memaknai perintah Iqro! Bacalah!
No comments:
Post a Comment