Monday, January 5, 2015

Aku dan Puisiku

     Mau dipaksa bagaimanapun, kalau hati dan perasaan kurang bergejolak, tidak ada sepatah katapun keluar menjadi puisi. Namun apabila membuka kembali, lembaran-lembaran puisi yang lalu, aku dapat menemukan kembali potret peristiwa ketika puisi-puisi itu tercipta. Masuk dalam kategori orang yang melankolis kah?  He he...rupanya tidak hanya foto-foto lama yang membuatku teringat akan suatu peristiwa. Tersakiti, terinspirasi, tak berdaya serta semangat rupanya ada hubungannya dengan keadaan perasaan seseorang.

     Sekarang aku sedang duduk di bawah bayangan pohon sambil mendengarkan burung-burung berceloteh, mencoba menorehkan cerita atau puisi. Tapi rupanya orang lalu lalang lebih menarik buatku untuk diamati. Angin dingin yang menerpa membuatku tidak takut untuk menerima sapaan sinar matahari yang hangat.

     Yaa, inilah saat yang aku nantikan, ketika pertama kali mendapat kabar akan pindah ke Canberra, Australia. Duduk sendiri di taman, menikmati udara bersih serta bersyukur atas kesempatan yang diberikan. Memasuki minggu kedua sejak kami tiba di negeri Kangguru, ketika semua orang kembali beraktifitas dengan kesibukannya setelah liburan akhir tahun.

     Tidak ada orang yang peduli dengan urusan orang lain, namun sangat ramah apabila kita memerlukan bantuan. Berlawanan dari sifat yang selalu ingin tahu atau mencampuri urusan orang lain, tetapi penuh kecurigaan apabila ada yang berbuat baik. Uups... pikiran yang timbul ini adalah bahan koreksi diri. 

     Sementara puisi indah tidak kunjung tercipta untuk saat ini, mencerminkan perasaanku yang datar. Tetap semangat mengisi lembaran demi lembaran tahun 2015.

     Bismillahirohmannirohim...

Canberra Lake
By: tanitam@150105



No comments:

Post a Comment