Monday, July 9, 2012

Cerita Singkong di Ankara

Setelah tinggal selama 2,5 tahun di  Ankara, Turki, ada kesempatan 2 kali pulang ke Indonesia. Namun setiap kesempatan ke tanah air tidak menjadi target khusus untuk mencari singkong. Tanaman ubi kayu ini tidak tumbuh di negara berbendera Bulan Sabit  dan Bintang ini.


Pada awal Juli 2012 berkesempatan mengikuti dinas suami ke Beirut.
Sambil menikmati pemandangan kota, saya tertarik untuk mengamati semak-semak yang tumbuh liar di beberapa pojok taman. Ya... saya yakin sekali bahwa tanaman itu adalah tanaman singkong, tapi tidak sebagai tanaman yang dipanen. Mencari tahu kemungkinan tersedianya singkong di kota Beirut, saya berburu ke supermarket mencari keberadaannya. Ya... sekali lagi dugaan saya terbukti, ada singkong dijual. Tanpa ragu saya beli 9 kg, untuk kami bawa pulang nanti ke Turki.


Sesampainya di Ankara, bertepatan dengan diadakannya beberapa pertandingan bagi masyarakat Indonesia, dalam rangka memeriahkan acara 17 Agustus, saya mempersiapkan cemilan singkong goreng. Harum khas singkong yang digoreng membangkitkan ingatan masa kecil saya, persis ketika membeli gorengan di pedagang pikulan keliling... hmm masa kecil selalu indah untuk dikenang.

Walau tidak terlalu panas lagi, namun menikmati singkong goreng di Turki, bisa menjadi hiburan kuliner tersendiri. Apalagi dinikmati bersama cocolan sambel terasi dan disantap beramai-ramai.

2 comments:

  1. Kalau aku senengnya, singkong di cocol sama sambel rujak. Itu lho gula jawa yang untuk bumbu rujak. sedaaaap.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mau nyoba juga aah, pake sambel rujak.
      Pasti pas buat lidah Indonesia ya mba.

      Delete